Proses masuknya Jepang ke Indonesia dan Respon rakyat Indonesia

Uncategorized
Wishlist Share
Share Course
Page Link
Share On Social Media

About Course

Keseriusan Jepang  untuk membangun imperium di Asia ditunjukkan dengan meletuskan suatu perang di Pasifik, armada terkuat Amerika Serikat di Asia Pasifik yang berpangkalan di Pearl Harbor, Hawaii merupakan penghalang besar bagi Jepang yang berambisi memiliki bahan industri di negara-negara Selatan. Dengan demikian, disusunlah rencana  untuk menghancurkan armada Amerika Serikat pada bulan September 1941. Serangan Jepang berlangsung dahsyat dan dalam waktu singkat Amerika Serikat mengalami kerugian besar dengan hancurnya 86 pesawat terbang Angkatan darat dan 97 pesawat terbang angkatan laut di lapangan terbang Hickam dan Wheeler (Arief, 1971) . Dari 86 kapal perang yang berlabuh di Pearl Harbor, 19 tenggelam dan rusak dan banyak korban jiwa, luka-luka bahkan hilang. Pada 7 Desember 1941, Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt menandatangani pernyataan perang kepada Jepang, yang diikuti oleh gubernur jendral Hindia Belanda yang menyatakan perang pemerintahan Hindia Belanda terhadap Jepang. (Saleh dkk, 2010)

Proses panjang perang antara Hindia Belanda dengan Jepang akhirnya penyerahan tanpa syarat oleh Letnan Jenderal Ter Poorten, Panglima angkatan perang Hindia Belanda atas nama angkatan perang serikat Indonesia, kepada tentara ekspedisi Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura pada tanggal 8 maret 1942, maka berakhirlah pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Sejarah Indonesia memasuki periode baru, yaitu periode pendudukan militer Jepang di Indonesia. Dengan berhasil didudukinya Indonesia oleh tantara Jepang,di tempatkanlah pasukan angkatan darat dan angkatan laut untuk memerintah Indonesia. Pemerintah Jepang berbeda dengan zaman penjajahan Hindia Belanda karena pada masa pendudukan Jepang terdapat tiga pemerintahan militer, yaitu pemerintahan militer angkatan darat (tentara ke-25) untuk Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi, pemerintahan militer angkatan darat (tentara ke-16) untuk Jawa-Madura dengan pusatnya di Jakarta, dan pemerintahan militer Angkatan laut untuk daerah yang meliputi Sulawesi, Borneo, dan Maluku dengan pusatnya di Makassar. Setiap pemerintahan militer mempunyai kebijakan yang berbeda-beda di setiap daerah pendudukan (Saleh Dkk, 2010)

Masuknya tentara Jepang ke Indonesia pada bulan-bulan pertama, kedua dan ketiga pada tahun 1942 mendapat sambutan  baik dari penduduk setempat. Bahkan tokoh-tokoh nasionalis seperti Ir. Soekarno bersedia melakukan kerja sama dengan pihak Jepang penyebabnya adalah kebangkitan  bangsa-bangsa Timur, dan faktor lain adalah ramalan Joyoboyo yang hidup di kalangan rakyat, diramalkan bahwa akan datang orang-orang yang akan menguasai Indonesia selama seumur jagung dan sesudah itu kemerdekaan akan tercapai.

Show More

Student Ratings & Reviews

No Review Yet
No Review Yet
Butuh bantuan?